Pelajari perbedaan Alkitab Katolik dan Protestan, mulai dari jumlah kitab, struktur, hingga tradisi penafsiran kedua versi Alkitab ini.
Alkitab adalah kitab suci bagi umat Kristen, namun terdapat perbedaan antara Alkitab Katolik dan Alkitab Protestan. Perbedaan ini bukan hanya soal nama, tetapi juga jumlah kitab, struktur, dan tradisi penafsiran yang memengaruhi praktik ibadah dan studi teologi. Memahami perbedaan ini penting untuk mengapresiasi kekayaan tradisi Kristen.
Jumlah Kitab dalam Alkitab
Alkitab Katolik
Alkitab Katolik terdiri dari 73 kitab, terbagi menjadi:
- Perjanjian Lama: 46 kitab
- Perjanjian Baru: 27 kitab
Beberapa kitab yang ada dalam Alkitab Katolik tetapi tidak terdapat dalam Alkitab Protestan antara lain:
- Tobit
- Yudit
- Kitab Kebijaksanaan
- Sirakh (Ecclesiasticus)
- Barukh
- 1 & 2 Makabe
Kitab-kitab tambahan ini disebut Deuterokanonika, yang dianggap kanonik oleh Gereja Katolik.
Alkitab Protestan
Alkitab Protestan terdiri dari 66 kitab, terbagi menjadi:
- Perjanjian Lama: 39 kitab
- Perjanjian Baru: 27 kitab
Kitab-kitab Deuterokanonika yang ada di Alkitab Katolik tidak dimasukkan karena Gereja Protestan mengikuti tradisi Ibrani (Tanakh), yang menekankan 39 kitab Perjanjian Lama.
Struktur dan Susunan Kitab
Alkitab Katolik
Susunan Alkitab Katolik dalam Perjanjian Lama mengikuti tradisi Septuaginta, terjemahan Yunani kuno dari teks Ibrani.
- Kitab Sejarah: Kejadian, Keluaran, dll.
- Kitab Kebijaksanaan dan Sastra: Ayub, Mazmur, Kebijaksanaan, Sirakh
- Kitab Nabi-nabi: Yesaya, Yeremia, dll.
Alkitab Protestan
Alkitab Protestan mengikuti tradisi Ibrani untuk Perjanjian Lama:
- Pentateukh: Kejadian – Ulangan
- Sejarah: Yosua – Ester
- Puisi dan Hikmat: Ayub – Kidung Agung
- Nabi-nabi: Yesaya – Maleakhi
Perbedaan ini menyebabkan beberapa kitab ditempatkan berbeda dalam urutan dan kategori.
Tradisi Penafsiran
- Alkitab Katolik: Penafsiran Alkitab dilakukan bersama ajaran Gereja dan tradisi suci, termasuk keputusan Konsili. Gereja Katolik menekankan Magisterium, otoritas resmi dalam menafsirkan teks.
- Alkitab Protestan: Menekankan Sola Scriptura (Kitab Suci sebagai satu-satunya otoritas). Penafsiran bisa lebih individual, dengan pemahaman pribadi berdasarkan doa dan studi.
Bahasa Asli dan Terjemahan
- Katolik: Banyak terjemahan mengikuti Septuaginta untuk Perjanjian Lama dan Vulgata Latin sebagai acuan klasik.
- Protestan: Umumnya mengikuti teks Ibrani dan Yunani asli, dengan terjemahan modern seperti NIV, KJV, LAI TB.
Tujuan dan Konteks Penggunaan
- Katolik: Digunakan dalam liturgi Misa, doa harian, dan sakramen. Kitab Deuterokanonika juga dibaca dan dijadikan pedoman moral.
- Protestan: Fokus pada pembelajaran pribadi, kebaktian gereja, dan pengajaran Injil. Penekanan pada pembacaan dan pemahaman langsung ayat Alkitab.
Kesimpulan
Perbedaan Alkitab Katolik dan Protestan terutama terletak pada:
- Jumlah kitab – Katolik 73, Protestan 66.
- Susunan dan tradisi teks – Katolik mengikuti Septuaginta, Protestan mengikuti tradisi Ibrani.
- Penafsiran – Katolik lebih terikat ajaran Gereja, Protestan menekankan interpretasi pribadi dan Sola Scriptura.
Meski berbeda, kedua versi Alkitab sama-sama mengandung pesan rohani, ajaran moral, dan panduan hidup yang penting bagi umat Kristen. Memahami perbedaan ini membantu menghargai kekayaan tradisi dan keragaman dalam Kekristenan.











