Telusuri Sejarah Natal Kristen dari kelahiran Yesus Kristus hingga berkembangnya berbagai tradisi Natal di seluruh dunia, makna sejati di balik perayaannya.
Natal merupakan salah satu perayaan paling penting dalam agama Kristen. Dirayakan setiap tanggal 25 Desember, Natal memperingati kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. Namun, tahukah kamu bahwa sejarah Natal Kristen memiliki perjalanan panjang, dengan akar yang dalam baik secara teologis maupun budaya?
Awal Mula Natal: Bukan Sekadar Tanggal
Meskipun Alkitab menceritakan kisah kelahiran Yesus dalam Injil Matius dan Lukas, tidak ada tanggal pasti yang disebutkan. Gereja mula-mula pun awalnya tidak merayakan Natal. Perayaan besar yang lebih ditekankan waktu itu adalah kebangkitan Kristus (Paskah).
Baru pada abad ke-4, tepatnya tahun 336 Masehi, Gereja di Roma secara resmi menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Tanggal ini kemungkinan dipilih untuk mengadopsi dan mengkonversi perayaan kafir Romawi yang bernama Dies Natalis Solis Invicti (Hari Kelahiran Matahari Tak Terkalahkan), yang juga jatuh pada tanggal yang sama. Tujuannya adalah mengalihkan fokus umat pada penyembahan Kristus, Sang Terang Dunia.
Makna Teologis Natal
Bagi umat Kristen, Natal bukan sekadar hari libur atau tradisi tahunan. Natal adalah perayaan inkarnasi, yaitu ketika Allah datang ke dunia dalam wujud manusia, melalui kelahiran Yesus dari perawan Maria. Ini menjadi bukti kasih Allah yang besar kepada manusia, sebagaimana tertulis dalam Yohanes 3:16.
Kelahiran Yesus di kandang sederhana, di kota kecil Betlehem, menunjukkan bahwa keselamatan datang dengan cara yang rendah hati namun penuh kuasa. Inilah inti dari pesan Natal: pengharapan, damai, dan kasih yang melampaui logika manusia.
Perkembangan Tradisi Natal
Seiring waktu, Natal mulai dirayakan dengan berbagai tradisi yang beragam di berbagai belahan dunia. Beberapa di antaranya bahkan berasal dari kebudayaan lokal dan bukan dari ajaran asli Alkitab.
- Pohon Natal: Berasal dari Jerman pada abad ke-16. Pohon cemara hijau melambangkan kehidupan kekal dan harapan baru.
- Santa Claus: Terinspirasi dari Santo Nikolas, seorang uskup dari Myra yang terkenal dermawan. Karakternya berkembang menjadi sosok kakek tua berhati baik yang membawa hadiah bagi anak-anak.
- Lagu-lagu Natal (Carols): Lagu pujian dan penyembahan yang menggambarkan sukacita atas kelahiran Sang Juru Selamat.
Di Indonesia sendiri, Natal dirayakan dengan ibadah di gereja, perayaan keluarga, pementasan drama kelahiran Yesus, hingga berbagi kasih dengan sesama.
Kesimpulan
Sejarah Natal Kristen adalah kisah tentang bagaimana Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada dunia melalui kelahiran Yesus Kristus. Lebih dari sekadar pesta atau hiasan meriah, Natal adalah ajakan untuk merenungkan makna pengharapan, damai, dan keselamatan.
Saat dunia semakin sibuk dengan aspek komersial Natal, penting bagi umat Kristen untuk kembali kepada makna sejatinya merayakan kelahiran Sang Juruselamat dengan iman yang hidup dan kasih yang nyata kepada sesama.