Telusuri makna panggilan ilahi dan proses menjadi murid sejati dalam Iman Kristen, artikel ini membahas langkah spiritual yang membentuk kehidupan rohani.
Perjalanan iman Kristen bukanlah sekadar ritual keagamaan, melainkan sebuah transformasi hidup yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Bagi banyak orang, iman dimulai dari sebuah panggilan—mungkin melalui peristiwa pribadi, ajakan seorang teman, atau pengalaman rohani yang menggetarkan hati. Namun, setelah panggilan itu datang, perjalanan sebenarnya baru saja dimulai
Awal Mula: Dari Mendengar Menjadi Percaya Iman Kristen
Dalam Roma 10:17 tertulis, “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Di sinilah benih iman pertama kali tumbuh. Seseorang mulai mengenal siapa Yesus Kristus—bukan hanya sebagai tokoh sejarah, tetapi sebagai Juruselamat pribadi. Banyak orang mengalami momen ini di tengah krisis, kesepian, atau pencarian makna hidup. Hati yang kosong mulai diisi oleh kasih karunia.
Namun, iman Kristen tidak berhenti di titik percaya. Itu adalah fondasi yang mengantar seseorang pada sebuah proses panjang yang disebut pemuridan.
Tantangan di Tengah Jalan
Seperti perjalanan fisik yang melalui lembah dan gunung, perjalanan iman Kristen juga menghadapi rintangan. Ada masa kering secara rohani, godaan dunia, bahkan keraguan. Namun, justru di tengah kesulitan itu, karakter iman dibentuk. Iman sejati bukanlah yang hanya hidup saat berkat datang, melainkan yang tetap percaya meski doa belum dijawab.
Di sinilah pentingnya komunitas dan pembacaan Firman. Gereja, kelompok kecil, dan mentor rohani berperan besar sebagai “penunjuk jalan” yang menguatkan langkah iman seseorang. Kita diajar untuk tidak berjalan sendiri. Dalam Ibrani 10:25, kita diingatkan untuk “jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah.”
Hidup dalam Pemuridan
Seiring waktu, iman yang semula seperti benih mulai bertumbuh. Orang percaya mulai hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Kristus. Ia belajar melayani, mengampuni, dan memberi—bukan karena terpaksa, melainkan sebagai buah dari relasi yang intim dengan Tuhan.
Pemuridan sejati adalah proses seumur hidup. Yesus tidak memanggil kita hanya untuk percaya, tetapi untuk menjadi murid. Dan menjadi murid berarti meneladani hidup Kristus setiap hari—dalam perkataan, pikiran, dan tindakan.
Kesaksian yang Mengubah Dunia
Menariknya, perjalanan iman Kristen selalu berdampak keluar. Orang yang hidup dalam Kristus akan memancarkan terang yang menarik orang lain untuk mengenal sumber terang itu. Itulah mengapa kesaksian hidup begitu penting. Banyak orang bertemu Kristus bukan dari mimbar, tetapi dari kehidupan nyata orang Kristen yang setia.
Penutup
Perjalanan iman Kristen bukanlah garis lurus yang mulus, melainkan jalan yang penuh tantangan, keindahan, dan keajaiban. Ini bukan sekadar tentang percaya, tetapi tentang bertumbuh, memberi, dan menjadi terang di tengah dunia yang gelap. Dan yang paling indah? Kita tidak pernah berjalan sendiri—Tuhan menyertai setiap langkah kita.