News Update

Sejarah Kristen Ortodoks Pertahankan Tradisi dan Liturgi

×

Sejarah Kristen Ortodoks Pertahankan Tradisi dan Liturgi

Share this article
Kristen Ortodoks

Sebenarnya bagaimana sih aliran kristen ortodoks yang konon paling tua dari ajaran agama kristen lainnya. Bagaimana sejarahnya? simak sekarang!

Kristen ortodoks merupakan ajaran agama Kristen yang paling tua diantara aliran Kristen lainnya. Ajaran agama yang paling uta ini konon katanya mengikuti tradisi, liturgi, dan teologi yang amat sangat berbeda dengan ajaran dari katolik Roma atau Protestan.

Ortodoks merupakan ajaran aliran kristen pertama, tapi memang meyakini Yesus Kristus sebagai Tuhan. Dan bagaimana sih karakteristik aliran satu ini, simak isi artikelnya!.

Sejarah Kristen Ortodoks Sebagai Ajaran Aliran Pertama 

Kristen Ortodoks nyatanya tetap dipertahankan tradisinya sampai sekarang. Menjadi agama tertua di dunia, ortodoks memiliki sejarah yang harus diketahui oleh kalian para kaum Kristen dari bagaimana gereja ini dibangun pada awal mulanya.

Siapa sangka,kalau ajaran ortodoks sebenarnya berasal dari wilayah Roma, Yerusalem, Konstantinopel, dan berbagai kota lainnya. Pemimpin gereja ortodoks biasanya diketuai oleh seorang Uskup. Diketahui kristen itu diakui sebagai agama resmi itu pada abad ke  ketika berada pada kekaisaran Konstantinus.

Beberapa Uskup dari gereja barat dan timur sebenarnya sempat akur pada saat Konsili Nicea yang diadakan pada tahun 325 SM,  Konsil ini diadakan demi tujuan membicarakan terkait perbedaan teologis.

Perpecahan Gereja Barat dan Timur

Setelah diadakan konsili Nicea ternyata terdapat konflik yang menimpa gereja timur dan barat karena berbedanya tradisi, teologis, dan budaya. Pada masa itu gereja barat berada pada kekuasaan Romawi barat dan Paus Roma, sedangkan gereja timur dikuasai oleh kekaisaran Bizantium.

Iman Nicea yang berada pada gereja barat mengusung konsep kalau Roh Kudus itu berasal dari Bapa dan Putra dengan fasa terkenalnya Filoque. Hal ini ternyata bertentangan dengan ajaran dari gereja timur. Daripada terus – menerus beda pendapat akhirnya mereka memilih berpisah.

Gereja barat dan timur bercerai pada tahun 1504. Perpisahan ini memicu jurang semakin dalam yang retak antara gereja barat dan timur yang saling mempertahankan pendapat.

Gereja timur tetap aja kekeh untuk bertahan dengan sistem ortodoks. Selain itu, sebagai pertanda berbeda dengan gereja barat, mereka menggunakan simbol sebagai tanda ortodoks. Gereja ortodoks pada masa itu tersebar di Rusia, Serbia, Bulgaria, dan Yunani.

Siapa bilang sudah selesai, konflik tetap berlanjut karena ulah gereja barat yang dipimpin oleh tentara Salib IV melakukan serangan ke gereja timur pada abad ke 13 dan menjarah konstantinopel. 

Kondisi Gereja Ortodoks Usai Runtuhnya Kaisar Bizantium

Kondisi gereja ortodoks setelah jatuhnya Kaisar Bizantium berada pada tangan Kaisar ottoman selama berabad – abad. Hingga akhirnya dianggap sebagai identitas budaya dan agama yang ada pada wilayah Ortodoks. Misalnya di Rusia saja, gereja ortodoks menjadi simbol yang identitas nasional. Gereja Rusia klaim kalau mereka ini penerus Kaisar Bizantium 

Setelah abad ke 19 dan 20, beberapa gereja ortodoks telah mendapatkan kemenangan dan otonomi dari gereja pusat yang berada di Konstantinopel.  Akhirnya gereja ortodoks yang berlokasi di Rusia, Yunani, dan Serbia membentuk gereja nasional. Sekarang ini ortodoks dapat ditemui di Amerika. Hal ini karena pada zaman dahulu terjadi migrasi ortodoks dari Timur Tengah ke Eropa Timur.

Ortodoks Pada Masa Sekarang

Kristen ortodoks pada abad ke 20 ini justru mengalami suatu rintangan karena terjadi Perang Dunia. Gereja ortodoks mulai dipengaruhi oleh rezim komunis dan berusaha agar tidak mengenal agama. Tapi, gereja ini hebatnya dapat bertahan dan bangkit setelah akhir abad ke 20 usai peristiwa komunis selesai.

Pada masa sekarang, gereja ortodoks menjadi tradisi kristen di dunia dan telah memiliki komunitas di Eropa Timur, Timur Tengah, dan berbagai negara lainnya. Gereja ini tak lupa akan identitas diri untuk tetap bertahan pada ajaran liturgi, dengan semboyan doxa (benar) dan doxa (doktrin) yang berarti doktrin yang benar. Kemurnian agama kristen harus tetap terjaga. 

Kesimpulan

Kristen ortodoks tak lekang oleh zaman untuk tetap pertahankan terkait nilai tradisi dan liturgi. Kemurnian sejarah kristen ada pada ajaran ortodoks. Meski, ajarannya sangat berbeda, gereja barat sepertinya memang tidak pernah cocok dengan gereja timur, terutama dengan penjarahan konstantinopel seolah mereka tidak setuju dengan prinsip gereja timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *