Story Rohani

Bartolomeus: Sosok Rasul yang Rendah Hati dan Setia

Bartolomeus
Bartolomeus

Bartolomeus adalah rasul yang setia dan rendah hati, mengabarkan Injil ke berbagai wilayah dan meninggalkan teladan iman hingga akhir hayatnya.

Bartolomeus adalah salah satu dari kedua belas rasul Yesus Kristus yang namanya tercatat dalam Kitab Suci. Dalam tradisi Kristen, ia dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, setia, dan berperan penting dalam penyebaran ajaran Injil pada masa awal Kekristenan. Meskipun tidak seterkenal Petrus atau Yohanes, sosok Bartolomeus tetap meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah iman Kristen.

Siapakah Bartolomeus?

Nama Bartolomeus berasal dari bahasa Aram, Bar-Tolmay, yang berarti “anak Tolmay.” Dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas), namanya selalu disebut di antara daftar rasul Yesus. Menariknya, dalam Injil Yohanes, nama Bartolomeus tidak disebutkan, tetapi banyak ahli Alkitab meyakini bahwa ia identik dengan Natanael, seorang pria yang dipanggil Filipus untuk bertemu Yesus.

Ketika pertama kali mendengar kabar tentang Mesias, Natanael sempat meragukan dengan berkata, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Namun setelah bertemu Yesus secara langsung, ia mengakui Yesus sebagai Anak Allah. Kerendahan hatinya membuat ia segera percaya dan mengikuti panggilan Yesus.

Peran dalam Pelayanan

Sebagai rasul, Bartolomeus ikut menyaksikan pelayanan Yesus di bumi, mulai dari mukjizat hingga kebangkitan-Nya. Setelah kebangkitan Kristus, Bartolomeus bersama para rasul lain menerima perintah untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia.

Tradisi Gereja menyebutkan bahwa Bartolomeus mengabarkan Injil ke berbagai wilayah, seperti India, Armenia, Mesopotamia, hingga Etiopia. Ia dikenal sebagai pengabar yang berani, sederhana, dan penuh pengabdian. Banyak kisah menyebutkan bahwa ia mengajarkan iman Kristen kepada orang-orang yang belum mengenal Injil dengan penuh kelembutan.

Martir Demi Iman

Seperti banyak rasul lainnya, Bartolomeus akhirnya mengalami penderitaan karena imannya. Tradisi Katolik dan Ortodoks menceritakan bahwa ia wafat sebagai martir di Armenia. Ia dikatakan dianiaya dengan cara kejam, bahkan ada kisah yang menyebut ia disiksa hingga kulitnya dikuliti. Karena itu, dalam seni rupa Kristen, Bartolomeus sering digambarkan membawa pisau atau kulitnya sendiri sebagai simbol kesetiaan hingga akhir hidup.

Pengorbanannya menjadi bukti nyata bahwa ia setia sampai mati dalam mengikut Kristus. Gereja Katolik merayakan pesta Santo Bartolomeus setiap tanggal 24 Agustus, sementara Gereja Ortodoks Timur memperingatinya pada tanggal yang berbeda sesuai kalender liturgi masing-masing.

Teladan Hidup Bartolomeus

Dari sosok Bartolomeus, umat Kristen dapat belajar tentang kerendahan hati, kejujuran, dan kesetiaan. Ia sempat ragu, tetapi ketika menemukan kebenaran, ia langsung percaya dan tidak ragu untuk mengabdikan seluruh hidupnya bagi Kristus. Ia juga menjadi teladan dalam hal penginjilan, mengajarkan bahwa setiap orang dipanggil untuk mewartakan kasih Allah, sekalipun harus menghadapi tantangan dan penderitaan.

Kesimpulan

Meskipun tidak banyak dicatat dalam Kitab Suci, Bartolomeus memiliki peranan penting sebagai salah satu rasul Kristus. Perjalanan hidupnya menunjukkan bagaimana iman dapat mengubah keraguan menjadi keyakinan yang kokoh. Kesetiaannya hingga akhir hidup menjadi inspirasi bagi umat Kristen di sepanjang zaman untuk tetap setia, rendah hati, dan berani menyatakan iman kepada Kristus di tengah dunia.

Exit mobile version