Kisah Abraham ini sebenarnya cukup populer di kalangan agama Kristen maupun Islam, simak selengkapnya!
Kisah Abraham ini sebenarnya cukup populer di kalangan agama Kristen maupun Islam. Awalnya, Abraham ini dikenal sebagai Abram, beliau lahir di kota Ur, Mesopotamia. Dirinya diketahui berasal dari keluarga yang menyembah berhala. Namun, sejak muda ia menolak ajaran tersebut dan mencari kebenaran spiritual .
Penjelasan Tentang Kisah Abraham
Abraham ini merupakan anak dari Terah, berasal dari Ur-Kasdim. Dalam Alkitab dan Al-Qur’an, Tuhan memanggil Abraham untuk meninggalkan tanah kelahirannya.
Kemudian, dirinya pergi ke tanah yang dijanjikan, yaitu Kanaan. Abraham bersama istrinya Sarah saat itu meninggalkan kota Urm. Hal tersebut tentu untuk memulai perjalanan yang lebih baik.
1. Janji Tuhan
Kisah Abraham ini merupakan janji Tuhan untuk untuk memberinya keturunan yang banyak. Meski ia dan Sarah saat itu sudah lanjut usia. Namun, Tuhan berjanji akan memberikan keturunan untuk Abraham sebanyak bintang di langit.
Di sisi lain, janji tersebut tidak segera terwujud. Hal inilah yang membuat Sarah merasa putus asa. Lalu, memberi Hagar untuk menjadi istri kedua Abraham. Dari hubungan tersebut lahirlah Ismael, yang menjadi nenek moyang dari bangsa Arab.
Sementara itu, Tuhan tidak melupakan janji-Nya kepada Abraham. Pada usia tua, Sarah ini melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Ishak. Kelahiran Ishak tersebut tentu menjadi simbol keajaiban serta kesetiaan Tuhan.
2. Abraham Menikah Lagi
Usai Sara meninggal, Abraham menikahi sosok selir bernama Ketura. Kemudian, ketura ini telah melahirkan baginya Zimran, yaitu Medan, Yoksan, Midian, Isybak, serta Suah.
Yoksan ini nantinya akan memperanakkan Syeba serta Dedan. Keturunan Dedan sendiri merupakan orang Letush, orang Asyur, serta orang Leum. Anak-anak Midian ini termasuk Efer, Efa, Henokh, Abida serta Eldaa.
Sebagian orang berpendapat bahwa Ketura ini termasuk orang yang sama seperti Hagar. Menurut pendapat tersebut, tentu Hagar ini sosok selir yang dinikahi langsung oleh Abraham. Lalu, diberi nama yang baru, yaitu Ketura.
3. Abraham Mengadakan Perjanjian
Sebagai tanda syukur, Tuhan juga telah memerintahkan Abraham untuk mengadakan perjanjian. Hal tersebut meliputi sunat sebagai tanda pengakuan atas janji-Nya. Namun, kisah Abraham sebenarnya tidak berhenti disitu saja.
Salah satu ujian terberat dalam hidupnya datang pada saat Tuhan memerintahkannya untuk bisa mengorbankan Ishak. Dalam tradisi Kristen serta Yudaisme, ini dianggap sebagai salah satu pengujian iman yang paling ekstrem. Mempunyai hati yang berat, namun penuh iman.
Abraham sendiri telah bersiap untuk memenuhi perintah tersebut. Bahkan, juga membawa Ishak ke gunung Moria. Lalu, menyiapkan segalanya untuk melakukan pengorbanan. Namun, pada saat terakhir Tuhan sendiri yang menghentikannya.
Hal ini sangat dihargai dalam tradisi keagamaan. Usai kejadian tersebut, Abraham saat ini terus hidup. Bahkan, juga dikenal sebagai “Bapak Orang Beriman” karena keteguhan serta komitmennya kepada Tuhan.
4. Kematian Abraham
Kematian Abraham ini sebenarnya terjadi pada usia yang sangat tua. Di mana dirinya meninggalkan warisan yang tidak ternilai kepada Tuhan. Beliau juga sebagai teladan bagi generasi mendatang.
Abraham saat itu meninggal pada usia 175 tahun. Sementara itu, beliau dimakamkan oleh Ismael serta Ishak di tempat yang sama dengan Sara.
Kesimpulan
Abraham ini termasuk gambaran dari perjalanan iman, pengorbanan, serta keyakinan akan janji Tuhan. Melalui hidupnya, banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik terkait kesetiaan, harapan, serta keteguhan dalam menghadapi ujian.
Sebagai salah satu tokoh penting dalam agama kristen, kisahnya terus menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Kisah Abraham tersebut menegaskan pentingnya hubungan manusia dengan Tuhan serta pengorbanan demi iman.