Warisan Yakobus mengajarkan terkait komitmen yang tidak tergoyahkan dalam mengikuti panggilan Kristus, simak informasinya di bawah ini!
Yakobus termasuk murid Yesus yang sering dikenal sebagai anak Zebedeus. Ia bekerja sebagai nelayan sebelum dipanggil Yesus untuk menjadi murid-Nya.
Yakob ini sering digambarkan sebagai murid inti dari Kristus bersamaan dengan Petrus serta Yohanes. Namun, mempunyai peranan cukup penting dalam berbagai macam peristiwa selama pelayanan Yesus di bumi.
Kisah tentang Yakobus Murid Yesus
Yakobus ini memperoleh julukan “Boanerges” dari Yesus. Ini artinya “anak-anak guruh.” Julukan tersebut tentu mencerminkan sifatnya penuh semangat. Namun, kadang kala meledak-ledak.
Salah satu peristiwa yang menceritakan dirinya, yaitu saat meminta Yesus menurunkan api dari langit. Tujuannya tentu untuk menghukum desa Samaria yang menolak dirinya (Lukas 9:54).
1. Membimbing ke Arah yang Lebih Baik
Meski semangatmu berlebihan, namun Kristus tetap mengasihinya. Selain itu, juga membimbingnya ke arah yang lebih baik dengan memberikan pemahaman mendalam terkait kasih dan pengampunan.
Yakobus ini juga menjadi salah satu saksi mata dari beberapa peristiwa penting dalam kehidupan Yesus. Salah satunya yaitu Transfigurasi yang terjadi di atas gunung.
Di mana saat itu Yesus turut menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya bersama dengan Musa dan Elia (Matius 17:1-9). Kehadirannya dalam momen tersebut tentu menunjukkan betapa penting peran Yakob ini dalam kelompok kecil yang sudah dipilih oleh Yesus.
Tujuannya tentu untuk bisa menyaksikan pengungkapan ilahi yang mendalam.
2. Dipilih Yesus untuk Berjaga
Selain itu, Yakob juga bersama dengan Yesus berada di Taman Getsemani pada malam sebelum akhirnya penyaliban-Nya. Beliau bersama Petrus dan Yohanes, telah dipilih oleh Yesus untuk berjaga-jaga.
Terutama, saat Kristus berdoa dengan penuh penderitaan. Meski ia tertidur dan gagal berjaga, namun keterlibatannya dalam momen tersebut menunjukkan bahwa dirinya merupakan murid yang sangat dekat dengan Yesus.
Usai kebangkitan dan kenaikan Yesus, Yakob ini terus berperan penting dalam gereja. Namun, Yakob juga menjadi martir pertama dalam sejarah gereja.
Terutama, di bawah pemerintahan Herodes Agripa I, Yakob tersebut dihukum mati dengan pedang (Kisah Para Rasul 12:2). Eksekusi tersebut tentu terjadi di sekitar tahun 44 M.
Hal tersebut menjadikan Yakob sebagai murid pertama dari dua belas yang sudah mati syahid.
3. Kematian Yakob
Kematian Yakob ini tentunya mencerminkan kesetiaannya pada Kristus sampai akhir hidupnya. Bahkan, dirinya juga meninggalkan warisan keberanian serta dedikasi yang mendalam bagi gereja mula-mula.
Selain itu, juga menjadi contoh bagi banyak orang yang sudah percaya tentang bagaimana mengikuti Kristus. Ini berarti juga bersedia dalam menanggung penderitaan demi iman.
4. Tradisi Gereja
Tradisi gereja sendiri telah menyebutkan bahwa Yakob ini berkaitan dengan penyebaran Injil yang berada di luar Yudea. Sebagian besar tradisi juga menyatakan bahwa Yakob ini sudah melakukan perjalanan ke Spanyol.
Tujuannya tentu untuk bisa menyebarkan ajaran Yesus sebelum akhirnya kembali ke Yerusalem. Meski hal tersebut tidak didukung oleh bukti sejarah yang kuat.
Namin, di kemudian hari, Yakob harus bisa dihormati sebagai santo pelindung Spanyol. Di mana ada katedral Santiago de Compostela di Spanyol. Ini termasuk tempat ziarah yang terkenal, konon sudah menyimpan relikui Yakob.
Kesimpulan
Peran Yakob sebagai murid inti serta kemartirannya akan memberikan pengaruh yang cukup kuat dalam sejarah Kekristenan. Yakob ini termasuk ke dalam sosok yang penuh semangat.
Namun, tetap setia dalam pelayanannya terhadap Yesus sampai akhir hidupnya. Warisan Yakobus mengajarkan terkait komitmen yang tidak tergoyahkan dalam mengikuti panggilan Kristus.