Bartolomeus termasuk salah satu murid Yesus yang sering disebut dalam Perjanjian Baru. Namanya juga muncul dalam daftar para rasul dalam Injil Sinoptik ( Markus, Matius, Lukas) serta Kitab Kisah Rasul.
Meski namanya tidak disebut secara detail, namun tradisi Kristen ini selalu mengaitkannya dengan Natanael. Ini termasuk sosok siswa yang kisah pertemuannya dengan Yesus ada di dalam Injil Yohanes.
Kisah tentang Bartolomeus Murid Yesus
Nama “Bartolomeus” ini asalnya dari bahasa Aram. Hal ini artinya “anak dari Tolmai” atau “anak dari petani.” Tentu, menunjukkan bahwa dirinya ini mempunyai latar belakang keluarga petani.
Di mana berasal dari garis keturunan tertentu. Dalam Injil Yohanes, diperkenalkan pula sebagai salah satu Natanael, ketika Filipus datang kepadanya.
1. Awalnya Meragukan Kemampuan Kristus
Ia berkata, “Kami sudah berhasil menemukan Dia yang dikenal oleh Musa dalam hukum Taurat dan para nabi, yakni Yesus, anak Yusuf dari Nazaret” (Yohanes 1:45).
Pada awalnya, Natanael skeptis telah meragukan sesuatu yang baik dan datang dari Nazaret. Namun, saat Yesus berhasil menunjukkan pengetahuan supernatural terkait Natanael.
Dirinya mengatakan bahwa sudah melihatnya di bawah pohon ara sebelum Filipus tersebut memanggilnya. Natanael ini segera mengenali Yesus sebagai salah satu “Anak Allah” serta “Raja orang Israel” (Yohanes 1:48-49).
2. Menceritakan Perjalanan Iman
Pertemuan Bartolomeus dengan Yesus tentu menceritakan perjalanan iman yang akan dimulai dari skeptisisme. Namun, akan berakhir dengan pengakuan keilahian Yesus.
Hal tersebut tentu mencerminkan proses yang dialami oleh banyak orang dalam menemukan iman. Di mana awalnya masih, namun langsung berubah menjadi keyakinan mendalam.
Ini sebenarnya terjadi usai mengalami kebenaran serta kasih Kristus secara langsung. Dalam Injil Sinoptik, tentu pengikut Kristus ini disebutkan secara singkat dalam daftar para rasul.
Namun, tidak ada kisah mendalam terkait perannya dalam pelayanan Yesus. Meskipun begitu, namanya ini akan selalu muncul di antara dua belas pengikut Yesus.
Hal tersebut tentu untuk menunjukkan bahwa dia merupakan sosok tokoh penting dalam komunitas para pengikut Yesus. Ini terjadi usai kebangkitan dan kenaikan Yesus. Di mana pengikut Yesus saat itu diyakini ikut berperan dalam penyebaran Injil bersama dengan para pengikut yang lainnya.
3. Perjalanan Misionaris
Kemudian, Tradisi Kristen sendiri juga menyebutkan bahwa Bartolomeus ini dapat melakukan perjalanan misionaris ke berbagai wilayah. Hal tersebut termasuk Armenia, Ethiopia, Mesopotamia, India, serta Persia.
Terdapat pula catatan yang menyebutkan bahwa dirinya ikut membantu menerjemahkan Injil Matius ke dalam bahasa setempat selama pelayanannya di India.
Sementara itu, sebagian besar tradisi juga menyebutkan bahwa Armenia sebagai salah satu tempat akhir hidupnya. Di mana dirinya juga menjadi martir karena imannya.
Kematian murid kesayangan Yesus ini seringkali digambarkan dengan cara yang tragis serta brutal. Jika dilihat dari beberapa sumber, telah disebutkan bahwa dirinya sendiri disiksa dengan dikuliti secara hidup-hidup.
Hal ini terjadi sebelum akhirnya dipenggal. Dikarenakan, dalam ikonografi Kristen, murid Yesus akan sering digambarkan dengan memegang pisau serta kulitnya sendiri. Tentu, hal ini untuk melambangkan cara kematiannya sebagai salah satu martir.
Kesimpulan
Murid Yesus ini sendiri sebenarnya tidak banyak disebutkan dalam Injil. Namun, untuk kisah pertemuannya dengan Yesus juga memberikan contoh penting bagi kaum Kristen.
Hal tersebut berkaitan tentang kekuatan iman yang bisa mengatasi skeptisisme. Bartolomeus ini juga menunjukkan kepada kita bagaimana tentang keraguan bisa diubah menjadi keyakinan yang kuat usai bertemu dengan Kristus.